GIVEBACK : MATA MENGHAKIMI
Yesus adalah anak dari seorang tukang kayu bernama Yusuf. Jadi DIA pastinya sudah sering sekali melihat kayu sehingga mengerti istilah untuk setiap bentuknya. Kali ini YESUS menggunakan dua saja diantaranya untuk memberikan gambaran jelas tentang betapa konyol dan jahatnya dosa menghakimi itu sebenarnya.
SELUMBAR
Selumbar atau suban adalah serpih kayu. Serpih merupakan potongan yang kecil-kecil. Jadi kesimpulannya selumbar adalah potongan kayu yang kecil. Sekecil apa? Berikut saya sertakan contoh gambarnya.
Bisa dilihat bahwa selumbar itu sedemikian kecil sampai tidak memenuhi ujung jari manusia.
BALOK
Balok adalah batang kayu. Dari artinya sendiri saja bisa diperkirakan kalau ukurannya lebih besar dibanding selumbar. Dan dari contoh gambar di bawah bisa dibuktikan bahwa balok lebih besar dari jari bahkan dari permukaan telapak tangan manusia.
Dari fakta-fakta di atas, maka sesungguhnya tidak perlu didebatkan lagi tentang mana yang lebih besar atau mana yang lebih kecil antara sebuah selumbar dengan sebuah balok. Namun pada kenyataanya, kita seringkali sulit menyadari seberapa besar dosa yang ada pada kita. Sementara di sisi lain, dengan mudahnya mengenali dosa dari sesama kita. Kita suka bermain menjadi hakim antara satu dengan yang lainnya.
Untuk tidak jatuh ke dalam dosa semacam ini, hanya ada satu caranya. Yang pertama adalah dengan berhenti menjadi munafik. Berhenti berpura-pura kita lebih benar dan kudus dari sesama kita. Kemudian diikuti langkah mengkoreksi diri. Bukan menurut pertimbangan pribadi melainkan dengan standar yang sudah ditetapkan TUHAN dalam firmanNYA. Setelah itu bisa kita jalani dengan setia, maka barulah kita mampu menuntun dan menguatkan sesama kita dalam perjalanan iman kepadaNYA.
Matius 7 : 3 - 5
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Selamat menerima
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir