GIVEBACK : JIKA SAJA DAUD
Tuhan menempatkan manusia di muka dunia untuk melakukan hal-hal untukNYA. Selain memuji dan menyembahNYA, kita juga diberi tugas untuk berkuasa dan memelihara dunia. Bekerja atau melakukan sesuatu yang berguna.
Namun, ada kalanya kita bermalas-malasan untuk melakukannya. Dan akhirnya membuat kita menjadi keluar rencana kemuliaan TUHAN yang semula. Hal ini dialami oleh raja Israel yang kedua yaitu Daud. Saat tiba waktu biasanya dia pergi berperang, dia malah menyuruh panglima, prajurit dan bahkan warganya untuk mewakilinya. Sedangkan dia memilih tinggal di istana saja.
II Samuel 11 : 1
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Yang terjadi berikutnya menjadi salah satu kisah Alkitab yang mengerikan. Perzinahan dengan diikuti pembunuhan berencana. Jika saja Daud pergi bekerja dan melakukan apa yang biasa dia lakukan. Atau jika saja Daud ikut pergi maju berperang maka pastinya dia tidak akan memetik konsekuensi seperti berikut ini :
1. Merasa bosan.
Saat tidak melakukan apa-apa, kita akan mudah sekali terjangkit bosan. Habis makan pergi tidur. Lalu makan lagi sampai mengantuk. Lalu kembali tidur. Karena hampir semua pegawainya pergi perang, maka Daud yang kesepian juga jadi merasa bosan makanya sampai sempat tidur siang.
I Samuel 11 : 2
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ...
2. Menjadi iseng.
Bahkan setelah selesai tidur siangpun, Daud sepertinya tidak punya jadwal penting yang harus ataupun ingin dilakukannya. Sehingga dia hanya mengisi waktu kosongnya dengan pergi "memanjat" atap.
I Samuel 11 : 2
... lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana,
3. Berbuat dosa.
Saat Daud asyik bermain-main di tempat yang tinggi, dia bisa melihat banyak hal yang berada di bawahnya. Dan ketika mata Daud melihat apa yang seharusnya dia tidak lihat, diapun mengikuti nafsunya dengan memakai kuasanya sebagai raja. Daud mengambil Betsyeba yakni istri dari prajuritnya Uria, yang sedang berjuang mempertaruhkan nyawa demi dia di medan perang.
I Samuel 11 : 2 - 5
tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
Sisa dari sejarah ini (II Samuel 11: 6 - 27) adalah Daud dengan sengaja membuat Uria terbunuh supaya dia bisa menutupi maksiat yang dibuatnya dengan Betsyeba. Atasnya Daudpun menerima hukuman dari TUHAN dengan mengalami kehilangan anak hasil perzinahannya. Yang menyedihkan adalah jika pada awalnya Daud pergi berperang bersama Uria, dia tidak akan sempat mengintip dan jadi berzinah dengan istrinya Uria (Betseyba).
Semoga pengalaman Daud ini menjadi pelajaran berharga buat kita. Meskipun tidak mungkin semua dari kita bekerja sebagai seorang raja. Namun jangan sampai kemalasan kita berujung membuahkan dosa besar yang nantinya membawa penderitaan bagi diri kita dan juga banyak orang.
Yohanes 4 : 34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Selamat menerima
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir