GIVEBACK : GUA KETAKUTAN (LOT DAN KEDUA PUTRINYA)


Semua orang punya ketakutan masing-masing. Salah satu faktornya adalah trauma masa lalu. Ini yang dialami oleh Lot dan kedua putrinya. Mereka memilih tinggal di pegunungan yaitu dalam gua karena mereka tidak berani tinggal di kota Zoar. 

Namun, meski mereka sudah meninggalkan Sodom dan Zoar, rupanya mereka tetap tinggal dalam ketakutan. Apa saja yang sebenarnya mereka takuti dan apa akibatnya bagi kehidupan mereka? Berikut penjelasannya!

KETAKUTAN LOT

Lot kehilangan istrinya dalam perjalanan keluar dari kota Sodom menuju Zoar (lihat Kejadian 19 : 26) . Tentunya hal ini selain menimbulkan duka yang mendalam, juga meninggalkan trauma bagi dirinya sebagai seorang kepala rumah tangga. Lot mungkin merasa gagal melindungi anggota keluarganya dan takut kehilangan nyawa kedua putrinya bahkan nyawanya sendiri jika dia menetap di kota Zoar. Karena memang usianya tidak lagi muda dan tidak punya banyak tenaga, maka Lotpun akhirnya memilih membawa pindah keluarganya yang tersisa untuk tinggal di tempat yang jauh dan terpencil. Yaitu dalam gua. 

Sebenarnya Lot memang tidak wajib tinggal di Zoar. TUHAN mengecualikan kota ini dari hukuman hanya karena permintaan Lot yang waktu itu merasa kesulitan untuk melarikan diri ke pegunungan. Jadi Zoar seharusnya hanyalah sebuah kota persinggahan. Lagipula Lot punya banyak pilihan tempat tinggal lain. Dia bisa tinggal sementara waktu di kediaman paman Abraham dan Tante Sarah yang baik hati untuk memulihkan diri. Atau apabila dia memang ingin hidup mandiri, dia bisa menanyakan petunjuk TUHAN untuk selanjutnya harus tinggal dimana. Akibat ketakutannyalah, makanya Lot memenjarakan dirinya dan kedua putrinya di dalam sebuah gua.

Kejadian 19 : 30
Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.

Kejadian 19 : 31
Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, ...


KETAKUTAN KEDUA PUTRI LOT

Kedua putrinyapun mengikuti keputusan ayahnya untuk tinggal di gua. Bagaimanapun juga Lot adalah satu-satunya orang tua mereka setelah ibu mereka tiada. Namun setelah beberapa lama di sana, merekapun mulai merasa kuatir tentang hidup mereka. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, faktanya adalah Lot sudah tua. Dia adalah satu-satunya laki di keluarga mereka. Kedua anak Lot yang semuanya adalah wanita, mungkin merasa takut bila nanti Lot meninggal dunia, siapa yang akan menjaga mereka yang tinggal di entah berantah. Mereka juga takut akan mati kesepian di sana tanpa pernah mengecap hidup berumah tangga.   

Sebenarnya, kedua putri Lot tidak wajib mengikuti semua keputusan Lot. TUHAN memang mewajibkan anak untuk menghormati orang tuanya. Namun mereka sebagai anak juga punya hak untuk memilih masa depan mereka. Termasuk tempat mereka mau tinggal di mana. Lagipula mereka bisa memberikan saran tempat-tempat lain kepada ayah mereka atau bahkan pamit pisah bila merasa tidak kerasan tinggal di gua. Akibat ketakutan kedua putri Lotlah, makanya mereka memenjarakan masa depan mereka di dalam tangan satu orang manusia yaitu ayah mereka.

Kejadian 19 : 31 - 32
Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.  Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

Hasil dari gua ketakutan keluarga Lot adalah lahirnya Moab dan Amon. Keturunan dari hubungan yang terlarang antara Ayah dan kedua putri kandungnya. Tercatat dalam sejarah bahwa keturunan Moab dan Amon sering kali bertikai dan berperang dengan orang Israel (lihat Kejadian 19 : 36 - 38).

Dari kisah mereka, kita bisa belajar untuk tidak tinggal berlama-lama dalam ketakutan. Dalam ketakutan hanyalah ada kegelapan. Padahal TUHAN selalu sanggup memberikan jalan keluar. Hanya diperlukan sebuah keputusan sederhana untuk berani keluar dan pindah kepada terang kasih TUHAN.

I PETRUS 5 : 7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Selamat menerima





Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIVEBACK : CARA TUHAN MENYELAMATKAN BAYI MUSA

GIVEBACK : TAAT ITU MENGHEMAT WAKTU

GIVEBACK : TIGA TANDA SESEORANG BENAR-BENAR MENGASIHIMU