GIVEBACK : TUHAN BERBICARA

 

Mendengar nama besar nabi Musa, tentu kita tidak heran mengetahui TUHAN mau berbicara kepada dia. Akan tetapi melalui kisah dalam Keluaran 3 : 1 - 22, kita bisa belajar bersama-sama bahwa TUHAN sebenarnya adalah TUHAN yang selalu rindu berbicara kepada semua orang yang bersedia mendengar suaraNYA. Berikut penjelasannya :

*KAPAN TUHAN MAU BERBICARA?

(1) Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

    TUHAN berbicara kepada Musa saat Musa sedang bekerja. Bukan saat Musa sedang melakukan pujian dan penyembahan. Bukan saat Musa sedang melakukan misi pelayanan. Namun TUHAN memilih untuk berbicara kepada Musa saat Musa sedang melakukan kewajibannya. Yakni sebagai menantu dari Yitro dan sebagai suami dari Rehuellah Zipora juga sebagai ayah dari Gersom. 

TUHAN juga berbicara kepada Musa saat dia bekerja sebagai seorang penggembala kambing domba. Bukan saat Musa menjadi anak angkat dari putri Firaun. 

Kesimpulan : TUHAN berbicara tidak hanya kepada orang-orang yang kudus dan petinggi-petinggi atau pemimpin-pemimpin saja. TUHAN juga mau berbicara kepada orang-orang biasa. TUHAN mau berbicara kepada semua anak-anakNYA.

*LEWAT APA TUHAN BERBICARA?

(2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

TUHAN berbicara kepada Musa melalui sebuah penampakkan. TUHAN tidak menunggu Musa tidur terlebih dahulu untuk muncul lewat mimpi. TUHAN juga berbicara kepada Musa melalui kehadiran malaikatNYA. Jadi TUHAN tidak datang secara pribadi kepada Musa. 

Kesimpulan : TUHAN berbicara melalui apa yang mata kita bisa lihat. TUHAN juga berbicara melalui perwakilan-perwakilanNYA. TUHAN mampu menggunakan banyak sarana untuk menyuarakan hatiNYA kepada kita.

*APA TUJUAN TUHAN BERBICARA?

(3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"(4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah." (5) Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

(10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

TUHAN berbicara saat Musa hendak melewati batas. Yakni TUHAN memperingatkan saat Musa mau mendekat kepada tempat yang tidak semestinya, supaya Musa tidak kena celaka. TUHAN juga berbicara kepada Musa untuk menyatakan kemurahanNYA kepada bangsa Israel yang sudah lama menjadi korban kejahatan Firaun.

Kesimpulan : TUHAN tidak berbicara hanya demi didengarkan oleh kita. Namun TUHAN berbicara dengan tujuan yakni untuk kebaikan kita. Supaya kita menerima pertolongan dan keselamatan dari padaNYA.

Pertanyaannya adalah apakah kita sudi mendengar dan melakukan apa yang suara TUHAN katakan?

WAHYU 13 : 9

Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Selamat menerima

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIVEBACK : TAAT ITU MENGHEMAT WAKTU

GIVEBACK : CARA TUHAN MENYELAMATKAN BAYI MUSA

GIVEBACK : TERHORMAT