GIVEBACK : MAU MENGERTI, MAU PEDULI

MAU MENGERTI, MAU PEDULI


Berdasarkan tingkat pengertian dan tingkat kepeduliannya, pribadi terbagi dalam tiga kategori. Tiga kategori ini masing-masing terdapat dalam kisah I Samuel 1. Berikut penjelasannya :

1. Ada yang mengerti, namun tidak mau peduli.

Penina adalah istri kedua Iman Eli. Dia sebagai kaum wanita, tahu benar bagaimana dunia memandang seseorang istri yang tidak bisa melahirkan anak bagi suaminya. Meski Penina mengerti keadaan Hana, dia memilih tidak peduli. Bahkan mengambil keuntungan atas kekurangan Hana. Dia selalu mengingatkan Hana akan kemandulannya. Sampai-sampai Hana tertekan dan kehilangan nafsu makan.

Orang-orang seperti ini termasuk kategori orang-orang beracun. Mereka menyakiti hati sesamanya dengan sengaja dan bahkan dengan bangga. Sehingga tidak perlu diragukan kalau mereka pasti akan melakukannya lagi setiap kali ada kesempatan. Jadi tidak cukup hanya sekali atau dua, tiga kali. Namun berulang-ulang kali. Adapun hal tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan pribadi mereka yang memang berhati jahat. 

1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.

1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.

2. Ada yang peduli, namun tidak mau mengerti.

Iman Eli adalah suami dari Hana. By the way, satu-satunya lho! Dia lebih mengasihi Hana daripada Penina sekalipun dengan kenyataan Hana mandul. Terbukti Imam Eli memberikan daging dalam porsi ganda kepada Hana setiap kali dia mempersembahkan korban. Meskipun Imam Eli lebih mengasihi Hana, dia gagal mengerti perasaan Hana. Dia tidak mengerti tekanan yang dialami Hana sebagai wanita yang merasa tidak sempurna karena tidak bisa mengandung dan melahirkan anak bagi suaminya. Ditambah lagi perasaan Hana sebagai istri yang mana suaminya memutuskan memiliki istri lagi selain dirinya.

Orang-orang seperti ini termasuk dalam kategori masa bodoh atau keras kepala. Mereka hanya mau melihat dari sudut pandang mereka saja tanpa memperhitungkan posisi dari sesama mereka. Mereka berpikir kalau mereka tidak punya masalah dengan keadaan yang ada, maka sesama mereka seharusnya juga menerimanya juga. Padahal satu peristiwa konsekuensinya berbeda-beda bagi tiap-tiap jiwa.

4 Whenever the day came for Elkanah to sacrifice, he would give portions of the meat to his wife Peninnah and to all her sons and daughters. 5 But to Hannah he gave a double portion because he loved her, and the Lord had closed her womb.
(Untuk ayat 4 dan 5, saya menggunakan versi New International Version karena artinya lebih mendekati yang sebenarnya)

1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"

3. Ada yang mengerti dan mau peduli.

TUHAN adalah pencipta dari Hana. Karenanya TUHAN mengerti persis cara kerja pikiran dan perasaan Hana. TUHAN mengerti perasaan dan keadaan Hana. Baik itu sebagai manusia pada umumnya. Maupun sebagai seorang wanita juga seorang istri pada khususnya. TUHAN juga tahu apa yang dilakukan Penina kepada Hana.Tentunya berikut dengan apa yang dilakukan Imam Eli kepada Hana. Dan kabar baiknya adalah TUHAN peduli dengan semuanya itu. TUHAN yang melihat airmata Hana dan mendengar doa dan tangisan Hana, tidak melupakannya. Melainkan mengingatnya dan memberikan jalan keluar bagi Hana dari penderitaannya.

Orang-orang yang mau berlaku seperti TUHAN termasuk dalam kategori anak-anak TUHAN. Mereka menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dengan baik dan benar. Dan lebih lagi mau mengambil tindakan atas semuanya itu untuk mengupayakan kebaikan bagi sesama mereka. 


1 : 10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.

1 : 11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."

1: 19 Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.

Tentunya kita yang mengaku percaya kepada TUHAN mau meniru perbuatan TUHAN. Baiklah kita merelakan diri kita untuk mau dipakai menjadi alat, obat dan berkat bagi sesama kita yang memerlukan pertolongan, kesembuhan dan kasih senantiasa.


IBRANI 12 : 12



Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;


SELAMAT MENERIMA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIVEBACK : TAAT ITU MENGHEMAT WAKTU

GIVEBACK : CARA TUHAN MENYELAMATKAN BAYI MUSA

GIVEBACK : TERHORMAT