SIAPA SAJA YANG BERBOHONG?

 

Kejadian pasal 27 : 1 -1 40 dikenal sebagai kisah dimana Yakub menipu ayahnya Ishak untuk mendapat berkat. Namun, benarkah hanya Yakub saja yang berbohong saat itu? Mari kita sama-sama menelusuri semua pelaku yang ada dalam peristiwa ini satu-persatu!

1. Ribka 

a. Berbohong dengan menyuruh/memerintahkan Yakub untuk berpura-pura menjadi Esau.

Kejadian 27

(6) berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:

(7) Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.

(8) Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.

(9) Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.

(10) Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati."

(15) Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

(16) Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.

(17) Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.

Yang sebenarnya adalah TUHAN memerintahkan kita untuk hidup dengan jujur. Sesuai dengan apa adanya.

Matius 5 

(37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

b. Berbohong dengan berkata bahwa dia yang menanggung semua kutuk. 

Kejadian 27 

(11) Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin.

(12) Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."

(13) Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu."

Yang sebenarnya adalah Firman TUHAN mengatakan bahwa masing-masing orang akan menanggung kutuk dari dosa yang dia lakukan.

Kolose 3 

(25) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Ini terbukti di kemudian hari, ketika Yakub harus lari dari rumahnya karena takut dibunuh Esau dan juga berkali-kali kena tipu Laban, ayah mertuanya.

Kejadian 27

(42) Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.

(43) Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,

Kejadian 29

(25) Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban: "Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?"

Kejadian 31

(41) Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.

2. Yakub berbohong dengan mengaku sebagai Esau dan berbohong soal berburu juga memasak

Kejadian 27

(18) Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"

(19) Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."

(20) Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."

(21) Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."

(22) Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."

(23) Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,

(24) tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"

Yang sebenarnya adalah Firman TUHAN melarang kita untuk berbohong kepada sesama kita. Baik itu dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.

Kolose 3 

(9) Jangan lagi kamu saling mendustai, ...

3. Ishak berbohong dengan mengatakan bahwa berkat kesulungan adalah untuk Esau. 

Kejadian 27

(35) Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."

Yang sebenarnyanya adalah Firman Tuhan sudah mengatakan sebelum mereka berdua lahir, bahwa Yakublah yang akan menjadi tuan dari Esau kakaknya.

Kejadian 25

(21) Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.

(22) Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.

(23) Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."

4. Esau berbohong soal Yakub merampas hak kesulungannya. 

Kejadian 27

(36) Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"

Yang sebenarnya adalah Esau setuju menjualnya kepada Yakub dengan harga semangkuk sup merah.

Kejadian 25

(30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

(31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."

(32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

(33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.

Jadi, bisa kita lihat dari fakta-fakta di atas, bahwa Yakub bukan satu-satunya yang pernah berbohong dalam keluarganya. Dan pada kenyataannya, kitapun pasti pernah berbohong juga. Sekalipun karena lupa. Sekalipun mengenai hal yang sepele. Sekalipun demi tujuan yang baik. Apapun alasannya dan apapun situasinya, berbohong bukanlah pilihan. Karena hanya dalam kebenaranlah kita dapat merasakan kebebasan.


Yohanes 8 : 32

(32) ... dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Selamat menerima

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIVEBACK : CARA TUHAN MENYELAMATKAN BAYI MUSA

GIVEBACK : TAAT ITU MENGHEMAT WAKTU

GIVEBACK : TIGA TANDA SESEORANG BENAR-BENAR MENGASIHIMU