Belajar pada Yesus
Yesus punya banyak peranan dalam hidup manusia. Yang terutama adalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dan disamping itu Dia juga adalah pribadi yang mengajar. Seorang guru.
Yesus mengajar di banyak kesempatan. Tidak dibatasi tempat maupun keadaan. Hal ini terbukti dalam Yohanes 8 : 1 - 11.
Dimana ketika Yesus yang datang pagi-pagi benar Ke bait Allah, menyambut orang banyak yang mendatanginya lalu memberikan mereka bahan pelajaran.
Siapa saja yang Yesus ajari?
1. Rakyat/semua orang/siapa saja
Berdasarkan KKBI, rakyat adalah penduduk suatu wilayah atau orang kebanyakan. Tentunya ini mencakup banyak kalangan, tingkatan usia dan latar belakang ekonomi maupun pendidikan.
Jadi ini berarti Yesus berkenan mengajar semua orang.
Yohanes 8:2 (TB) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
2. Para ahli dan pemimpin
Berdasarkan Wikipedia, ahli-ahli taurat adalah para pakar dalam hukum Taurat yang menerangkan hukum Taurat itu sendiri bagi agama Yahudi. Ahli Taurat mempunyai tugas menyusun peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan untuk setiap situasi kehidupan keagamaan Yahudi.
Sedangkan orang Farisi adalah pemimpin spiritual Yahudi yang berkembang pada masa Bait Allah ke-2, sekitar abad ke 2 SM. Menurut para ahli, kaum Farisi adalah perkembangan dari kelompok Hasidim yaitu kelompok yang menganggap diri mereka sebagai orang beragama yang saleh.
Tentunya kedua golongan di atas adalah mereka yang terbiasa mengajar bukannya diajar. Akan tetapi Yesus tahu semua orang sebenarnya telah berbuat dosa termasuk juga mereka. Jadi merekapun butuh dan harus diberikan pelajaran sama seperti orang dari golongan lainnya.
Yohanes 8:3 (TB) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
3. Penzinah/pendosa
Larangan berzinah terdapat pada 10 perintah Allah. Meskipun dalam Wikipedia dituliskan perbuatan apa saja yang tergolong perzinaan atau perselingkuhan tidak didefinisikan dalam bagian Alkitab tersebut. Akan tetapi sejumlah sumber Yahudi (Chizkuni, Ibnu Ezra) mengatakan bahwa perintah ini melarang semua tindakan menyimpang secara seksual, bukan hanya perzinaan.
Dan karena berzinah termasuk perbuatan yang melanggar perintah Tuhan maka sudah bisa disimpulkan bahwa orang yang berzinah adalah golongan orang yang berdosa.
Yesus membenci dosa tapi mengasihi para pendosa. Dia menginginkan semua pendosa berbalik dari jalannya yang jahat dan diselamatkan. Maka dari itu Yesus menerima perempuan yang kedapatan berbuat zinah dan siapapun yang berdosa yang mau belajar daripadaNya.
Yohanes 8:3 (TB) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
Lalu apa saja yang Yesus ajari hari itu?
1. Bahwa semua orang berdosa.
Siapapun mereka. Tanpa terkecuali adanya. Dan bahwa siapapun yang pernah berdosa tidak mempunyai hak untuk menghakimi sesamanya yang berdosa.
Tidak ada satupun yang tinggal dan melemparkan baru kepada perempuan yang kedapatan berzinah. Itu dikarenakan mereka menyadari bahwa mereka mungkin tidak kedapatan berzinah tapi mereka pernah melakukan dosa juga.
Yohanes 8:7 (TB) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Yohanes 8:9 (TB) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
2. Bahwa Tuhan mengasihi jiwa orang yang berdosa.
Yesus tidak senang menimpakan hukuman apalagi mempermalukan orang yang berdosa. Namun Tuhan berkenan mengampuni dosa dan menghendaki pertobatan
Yohanes 8:10-11 (TB) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Yesus tahu pasti dosa setiap pribadi yang ada bersama dengan Dia pada saat itu. Akan tetapi Dia menegur mereka tanpa merendahkan mereka. Selain itu Yesus bermurah hati mengingatkan untuk tidak berbuat dosa lagi.
Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa Yesus bukan pengajar biasa yang kebanyakan menyediakan teori namun gagal saat menjalani. Atau sekedar memberikan pengetahuan tapi tak berkuasa menyelamatkan. Yesus guru agung kita memberi informasi dilengkapi dengan kuasa kasih yang sudah jelas pasti.
Pertanyaannya sekarang adalah maukah kamu belajar dari Yesus?
Yohanes 3:2 (TB)
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
Selamat menerima
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir