GIVEBACK : NGAMBEK NI YE!

Ngambek berasal dari asal kata ambek yang artinya agak marah atau merajuk. Dan selanjutnya orang yang mudah marah atau lekas marah disebut dengan ambekan. Mengambek kedengarannya lucu dan menggemaskan. Hal ini karena ngambek lebih sering kita dapati dilakukan oleh anak kecil. Akan tetapi orang dewasa bahkan orang lanjut usiapun bisa melakukannya. Bahkan ternyata dilakukan juga oleh seorang raja dari Samaria yang bernama Ahab. Lalu apa kata firman TUHAN mengenai ngambek? Mari kita pelajari bersama!

Hal-hal yang bisa memicu orang untuk ngambek :

1. Hal-hal kecil

Raja Ahab ngambek karena dia menginginkan sebuah kebun anggur yang ada di sebelah istananya.  Kedengarannya konyol bukan?! Sebuah kebun anggur tidak ada apa-apanya dibandingkan sebuah istana yang dia miliki dan tempati. Namun itulah sebenarnya yang sering membuat seseorang ngambek. Dikarenakan hal-hal kecil seperti salah paham dalam berkomunikasi, bila ada yang kelupaan membawa barang atau tentang sesuatu, dan jika ada yang telat barang 5 menit saja bisa dengan mudahnya membuat kita langsung ngambek.

I Raja-Raja 21 : 1 - 3

 (1) Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria. (2) Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."(3) Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"

2. Perkataan sesama/orang 

Raja Ahab ngambek karena dia tidak suka mendengar penolakan Nabot. Meskipun Nabot sudah menjelaskan alasannya yakni bahwa kebun anggur itu tidak bisa dijualnya kepada Ahab karena itu milik pusaka nenek moyangnya. Yaitu merupakan harta yang hanya bisa dimiliki oleh pihak keluarga Nabot secara turun temurun. Sebenarnya wajar saja kalau kita ngambek karena perkataan orang yang salah kepada kita. Itupun tidak baik maupun benar adanya jika berlama-lama. Akan tetapi bila kita ngambek karena perkataan orang yang benar hanya saja kita tidak suka mendengarnya itu sama sekali tidak terdengar bijaksana.

I Raja-Raja 21 : 4

(4) Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.

Hal-hal yang bisa meredakan orang dari ngambek :

1. Menerima dan mensyukuri

Jika hidup atau kenyataan tidak memberikan kita apa yang kita mau maka kita harus menerimanya. Kecewa boleh-boleh saja. Namun jangan sampai berkepanjangan lalu sampai membuat kita dengan sengaja mencelakakan diri. Seperti saat Ahab sampai mogok kerja dan mogok makannya hanya karena tidak mendapatkan sebuah kebun anggur. Atasi kekecewaan dengan tidak iri dengan yang orang lain miliki dan belajar mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Niscaya hidup akan terasa lebih enteng untuk dijalani.

Keluaran 20 : 17

(17) Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

2. Tahu diri

Ahab memang seorang raja di Samaria. Akan tetapi Ahab bukanlah TUHAN yang empunya dan berhak atas segala sesuatunya. Jika kita mengenali dengan jelas status kita apa dan siapa kita sebenarnya maka kita tidak akan terus marah  dan tidak akan terus sengaja berdiam diri saja seperti halnya raja Ahab. Lagipula Ahabpun pasti pernah menolak keinginan orang. Baik itu usulan undang-undang ataupun saran dari pegawai istananya. Maka karena itu, Ahab seharusnya juga bisa menerima saat orang lain seperti Nabot menolak keinginannya.

Pengkhotbah 5 : 2

(5-1) Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.

Yakobus 4 : 12

(12) Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?

Lukas 6 : 31

(31) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

Semoga hal-hal diatas bisa menolong kita memutuskan apakah sebenarnya kita itu pantas untuk ngambek.

PENGKHOTBAH 5 : 7

(7) (5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIVEBACK : CARA TUHAN MENYELAMATKAN BAYI MUSA

GIVEBACK : TAAT ITU MENGHEMAT WAKTU

GIVEBACK : TIGA TANDA SESEORANG BENAR-BENAR MENGASIHIMU