Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

GIVEBACK : CIRI-CIRI ORANG BAIK-BAIK

Gambar
Matius 8: 5-6 dan 13, Lukas 7:1-2 dan 4-5     Pengulangan kata biasanya dilakukan untuk memberikan penekanan pada arti kata tersebut. Sebutan atau panggilan orang baik-baik itu diberikan kepada mereka yang terbukti/mempunyai bukti bahwa memang mereka itu punya karakter baik. Bukan yang menurut beberapa orang saja mereka baik. Apalagi yang  secara pribadi  mengaku-ngaku  orang baik. Berikut ciri-ciri orang yang sungguh-sungguh baik atau orang baik-baik : Ciri orang baik-baik : 1.   Berhati baik  yaitu p eduli   terhadap kepentingan orang lain *    Yang beda kedudukan  sekalipun =  Perwira  mengasihi  bawahannya (prajurit) Matius 8 : 5 - 6 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah  seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku  terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Lukas 7 : 2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya.  Hamba itu seda

GIVEBACK : SABAR YA!

Gambar
SABAR adalah sikap tahan atau tenang menghadapi cobaan hidup dan ada 3 cara supaya kita bisa melakukannya, yaitu dengan :   1. Menerima apa yang tidak bisa kita ubah   Ini adalah tahap pertama dan yang paling sulit. Ada ketakutan dan kesedihan yang muncul dari mengetahui bahwa keadaan tidak akan bisa sama sebagaimana dulu lagi.   Begitu juga berlaku untuk seorang Rasul seperti Paulus. Ada yang menafsirkan "duri dalam daging" adalah penyakit ayan atau penyakit yang menjijikan. Tentunya itu tidak hanya membatasi gerak Paulus. Namun juga bisa membuat dia tidak percaya diri ketika berhadapan dengan sesamanya.   II Korintus 12 : 7 - 9 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu,  maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku , yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 2. Menjalani apa yang tidak bisa kita ubah     Paulus tahu benar TUHAN berkuasa menyembuhkannya. M

GIVEBACK : JUST DO IT!

Gambar
Ada beberapa orang yang memakan banyak waktu untuk berpikir sebelum memutuskan melakukan sesuatu. Kadang, karena terlalu lama berpikir dan terlalu banyak pertimbangan, maka ada hal-hal yang akhirnya malah tidak dilakukan. Atau kalaupun jadi dilakukan, waktunya bisa dibilang sudah cukup terlambat. Padahal logikanya, kalau memang itu sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan firman TUHAN, seharusnya lakukan saja. Pasti TUHAN akan meluruskan jalan di depannya. Seperti dalam latar belakang renungan ini, situasi b angsa Israel  sebenarnya adalah sedang dikepung oleh bangsa Filistin yang jumlah senjatanya dan jumlah tentaranya lebih banyak. Namun Yonatan  tidak menghabiskan waktu menganalisa mengapa nasib ini terjadi kepada bangsanya. Maupun curhat sana-sini untuk mendapatkan simpati. Melainkan dia melakukan apa yang harus dilakukan. Yaitu dengan : * Mencari kesempatan  Sementara Raja Saul & 600 orang rakyat beristirahat dan berlindung, Yonatan pergi menyebran